Rabu, 15 April 2009

shorf

Manusia sejak lahir berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dari itu lahirlah bahasa masyarakat tertentu dengan tanpa harus bermusyawarah lebih dulu. Karena setiap masyarakat melahirkan bahasa untuk berkomunikasi dikalangan mereka, maka terjadilah bahasa-bahasa yang beraneka ragam sesuai dengan masyarakat, dimana bahasa itu lahir.
Adapun bahasa Arab dapat diartikan sebagai bahasa yang mula-mula berasal, tumbuh, dan berkembang dinegara Arab kawasan timur tengah. Dan merupakan bahasa yang istimewa di dunia ini seperti yang kita ketahui, bahwasanya bahasa Arab tidak hanya merupakan bahasa peradaban, melainkan juga sebagai bahasa persatuan umat islam di dunia. Selain merupakan bahasa Al-Qur’an (firman Allah atau kitab pedoman umat islam) yang memiliki ushlub yang bermutu, bahasa Arab juga memiliki sastra yang sangat mengagungkan manusia dan manusia tidak mampu menandingi.
Bahasa Arab dan Al-Qur’an bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, mempelajari bahasa Arab adalah syarat wajib untuk menguasai isi Al-Qur’an. Dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Selain itu kenyataan lain bahwa bahasa Arab dalam fase perkembanganya telah dijadikan sebagai bahasa resmi dunia Internasional, dan ini sangat menggembirakan bagi kita semua. Maka tidak berlebihan jika pengajaran bahasa Arab perlu mendapatkan penekanan dan perhatian seksama di Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam baik dalam pendidikan formal maupun nonformal, mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
Nahwu sebagai salah satu kajian terpenting dalam bahasa arab, Karena Nahwu adalah tempat bergantung dan bersandarnya bahasa arab. Selain daripada itu, Ilmu Nahwu juga mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia islam. Yaitu membantu memecahkan permasalahan-permasalahan mengenai syari’at-syari’at islam dari segi kebahasaan. Karena semua syari’at islam yang ada, adalah berupa teks-teks yang termaktub dalam buku-buku bernuansakan ‘arabiyah seperti; Al-qur’an, Al-hadist, Bahkan sampai Ijma’ dan Qiyas. Sehingga orang yang akan memahami islam terlebih dahulu harus mengenal bahasa Arab beserta gramatikalnya.
Dalam proses belajar mengajar khususnya bahasa Arab, metode merupakan hal yang penting. Bahkan menurut ahli bahasa metode termasuk rukun yang keempat dalam proses belajar mengajar. Setelah guru, murid dan materi.
Disamping faktor metodologi dalam proses pembelajaran bahasa, faktor materi atau pelajaran bahasa Arab itu sendiri harus mendapat perhatian. Karena keberhasilan pengajaran bahasa tidaklah semata-mata ditentukan oleh metode. Faktor bahan pelajaran (buku teks) bagaimana dia disusun dan disampaikan kepada murid-murid juga menentukan tercapainya tujuan pengajaran. seperti yang diungkapkan Akrom Malibari dkk, bahwa ada enam faktor lain yang dapat menentukan keberhasilan pengajaran bahasa arab dan salah satunya adalah texbook yang sesuai dengan tujuan dan metode pengajaran.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap karakteristik-karakteristik texbook pelajaran bahasa arab dengan segala isinya yang berbeda-beda pada setiap aspek penyusunan buku, bisa jadi dua metode menggunakan materi yang sama tetapi penyajiannya tahap demi tahap berlainan. dari sini, penyusun tertarik untuk mencoba membandingkan kitab nahwul waadhih dan kitab ‘imrithy dari segi Gradasi Materi pengajaran nahwu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar